Dan ketika logam beradu logam,
pedang beradu perisai, tembaga
beradu besi
Dan angin dingin meniup kejam
mencabut, menerbangkan,
rumput – rumput hijau, dedaunan
yang mati, tidak bisa menggapai
Matahari
Di pohon – pohon yang terbakar
terlalap api kemarahan, dari
kilat dan petir penguasa langit
yang mengutuk manusia penuh dosa
Dan es, dan air, dan kabut, dan embun,
mengharu biru menjadi satu, menuju
Bumi berbatu, bergabung dengan sungai
darah merah yang tumpah ruah
Dari peperangan yang menyisakan
kekalahan, kesengsaraan, keputus asaan,
manusia peperangan di
yang melawan kemenangan, kebahagiaan,
harapan, kepercayaan, milik manusia
Putih Suci
No comments:
Post a Comment